Ekonomi Q1 2025: Antara Tantangan dan Peluang
Penerapan tarif dagang baru oleh pemerintahan presiden Amerika Serikat Donald Trump pada tahun 2025 membawa guncangan besar terhadap perekonomian global saat ini. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan bahwa tarif dagang ini akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan mendorong inflasi, meskipun tidak menyebabkan resesi global. Di samping itu, tarif yang tinggi telah menyebabkan gangguan pada rantai pasok global. Di satu sisi lain banyak perusahaan untuk mencari alternatif sumber bahan baku dan lokasi produksi yang baru, yang pada akhirnya meningkatkan biaya operasionalnya. Ketidakpastian perdagangan telah menyebabkan pada penurunan investasi asing langsung, di karenakan investor menjadi lebih berhati-hati dalam menghadapi risiko kebijakan yang sulit diprediksi.
Menurut data pasar terbaru dari Coinbase memperkirakan volatilitas jangka pendek akan berlanjut hingga pertengahan Mei 2025 akibat tekanan ekonomi dan ketidakpastian kebijakan perdagangan. Namun di satu sisi lain, stabilisasi pasar diharapkan terjadi pada pertengahan hingga akhir ekonomi Q2, didukung oleh tren historis dan pelonggaran kebijakan moneter. Selain itu juga, faktor-faktor eksternal seperti perkembangan geopolitik dan kebijakan fiskal global akan mempengaruhi sentimen pasar. Ketidakpastian ini berhubungan dengan kebijakan perdagangan internasional dan potensi perubahan tarif yang diterapkan oleh negara-negara besar yang dapat meningkatkan risiko pasar dalam jangka pendek, Namun demikian, jika stabilitas politik terjaga dan kebijakan moneter yang lebih longgar berhasil mengatasi tekanan inflasi, pasar diharapkan dapat pulih dan memasuki fase stabilisasi pada pertengahan ekonomi Q2 2025.
Komentar
Posting Komentar